TKN, Bondowoso – Di Bondowoso masih ada warga yang berstatus miskin extrem, sementara anggaran untuk mereka sangat terbatas. Terpaksa Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Bernecana (SP2KB) menggandeng Non Goverment Organisation (NGO).
Kepala Dinas SP2 dan KB, Anisatul Hamidah, Msi membenarkannya. Tidak semua Keluarga Miskin (Gakin) extrem dapat dibantu oleh Pemerintah, karena anggaran terbatas. Solusinya harus menggandeng NGO atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
“Kemampuan Pemerintah untuk membantu saudara kita yang tidak mampu sangat terbatas. Oleh karena itu, Dinas SP2KB menggandeng NGO,” kata Anis, sapaannya pada Media ini.
Salah satu Gakin yang beruntung mendapat bantuan adalah Sudami Warga Desa Lombok Kulon Kecamatan Wonosari kelahiran tahun 1950. Nenek Sudami terbaring lemas di tempat tidurnya karena menderita sakit.
“Nenek bisa membaca syahadat,” kata Anis, sapaan Bu Kadis. Dengan fasih dan lancar, Nenek Sudami membaca syahadat dengan artinya. Ketika ditanya kewajiban shalat, dijawab shalat sambil berbaring.
Didampingi Kepala Desa Lombok Kulon, Mulyono, Petugas Kesehatan, Pendamping PKH, Tokoh Masyarakat H. Imam Nurhasin, dan Bupati LIRA Ahroji, SH, Kadis Anis memberikan sejumlah bantuan.
Di tempat berbeda, Ahroji memberikan bantuan Nenek Misdur, janda tua yang kesehariannya bekerja sebagai buruh tani. Bantuan berupa Sembako diterima dengan senang hati oleh nenek berumur 70 tahun ini.
“Kami mengkritik pemerintah dengan memberikan bantuan sosial. Agar pemerintah tahu, masih banyak warganya yang hidupnya sangat tidak layak, seperti Nenek Misdur ini,” kritik Ahroji.
Nenek Misdur mengaku belum pernah mendapat bantuan apapun dari pemerintah. Padahal dia harus bekerja keras untuk menghidup dirinya. Kades Mulyono berjanji akan mengusulkan pada pemerintah agar dia mendapat bantuan. (sam/zen)
368