Berita  

Pemprov Jatim Terima Penghargaan Dari Kemendagri, Sukses Bagikan 10 Juta Bendera Merah Putih

9Jakarta, TKN– Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) usai mendukung Gerakan Nasional Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih yang dicanangkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pada peringatan jelang HUT Ke-77 Kemerdekaan RI.

Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, di Kantor Kementerian Dalam Negeri RI, Senin (5/9) pagi.

Penghargaan ini diterima oleh Provinsi Jawa Timur bersama dengan 3 provinsi lainnya yakni Jambi, Kalimantan Selatan dan Papua serta instansi BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Indonesia).

Selain itu untuk kategori kabupaten/kota di Indonesia, Kemendagri memberikan penghargaan yang sama kepada Kota Surabaya, Kota Banda Aceh, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Banggai, Kabupaten Bone, Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Mappi.

Sebelumnya, sebagai bentuk dukungan program tersebut Gubernur Khofifah bersama Bupati/ Walikota se Jawa Timur membagikan bendera kepada sejumlah elemen masyarakat di Jawa Timur. Hal tersebut diwujudkan dalam kegiatan pembagian dan pengibaran bendera kepada masyarakat di seluruh Jawa Timur dilakukan sejak 2 Agustus 2022. Begitu pula Bupati/ Walikota juga melakujan hal yang sama.

Pembagian bendera tersebut terus dilanjutkan bersama dengan Mendagri Tito Karnavian, pada momen tiga hari menjelang Hari Kemerdekaan ke-77 RI di Halaman Gedung Negara Grahadi, Minggu (14/8) lalu.

“Alhamdulillah, penghargaan ini sebagai bukti bahwa masyarakat Jawa Timur solid dan kuat dalam mewujudkan semangat nasionalisme dan patriotisme dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Gubernur Khofifah.

Menurut Khofifah, penghargaan yang diterima kali ini merupakan simbol komitmen kita menjaga NKRI . Salah satu simbol utamanya melalui pembagian dan pengibaran bendera merah putih secara masif selama bulan Agustus yang merupakan bulan Kemerdekaan Republik Indonesia. Lebih dari itu, menurut mantan Menteri Sosial RI tersebut dirinya mengapresiasi antusiasme masyarakat Jawa Timur yang kompak memupuk rasa nasionallisme, patriotisme, dan wawasan kebangsaan.

“Bendera merupakan simbol persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia. Kiranya penghargaan ini semakin menjadi penguat dan semangat yang luar biasa bagi seluruh elemen di Jawa Timur,” ujarnya.

Selain itu Gubernur Khofifah juga mengatakan penghargaan yang diberikan Kemendagri kali ini merupakan pembuktian cinta tanah air yang diikuti dengan bukti dan gerakan nyata.

“Momen ini menjadi penting untuk membangun sinergitas bagi seluruh masyarakat. Indonesia adalah bangsa yang besar sehingga persatuan dan kesatuan harus dijaga,” imbuh Khofifah.

Sebagai informasi, sejak awal hingga akhir Agustus 2022, Kementerian Dalam Negeri RI mendata total terdapat 12.070.565 bendera yang berkibar secara nasional pada bulan Kemerdekaan RI.

Dengan raihan jumlah tersebut, Museum Rekor Indonesia (MURI) mengakui bahwa capaian tersebut merupakan rekor dunia pengibaran bendera terbanyak. Pada kesempatan yang sama, MURI melalui Pendiri sekaligus Ketua Umum Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) Jaya Suprana memberikan pengharagaan MURI kepada Kemendagri RI.

Pada kesempatan tersebut Mendagri Tito Karnavian mengatakan rasa harunya atas antusiasme masyarakat Indonesia yang mendukung kesuksesan Gerakan Nasional 10 juta bendera.

“Kegiatan ini sekaligus sebagai salah satu program kami (Kemendagri) untuk menjaga dan mengembangkan wawasan kebangsaan NKRI yang terdapat di 4 pilar,” ujar Mendagri Tito.

Lebih lanjut Tito menjelaskan, Indonesia memiliki keunikan yang harus dipertahankan. Menurutnya, Indonesia memiliki karakter kultural yang beragam dengan berbagai suku, bangsa dan bahasa.

Terakhir, Mendagri Tito mengatakan modal terpenting bangsa Indonesia yakni kebersamaan sebagai bangsa. Meski Indonesia memiliki negara yang unik dan plural namun tetap dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Boleh berbeda, tapi tetap bersatu,” tutupnya.(pud)

 264 

Penulis: Pudji LeksonoEditor: Fariji

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *